Senin, 26 November 2012


POTENSI DAERAHKU


USAHA PEMBUATAN TEMPE

   Tempe merupakan makanan khas orang Indonesia yang sangat merakyat, mulai dari kalangan menengah atas sampai menengah ke bawah. Selain mengandung protein yang tinggi, tempe juga merupakan makanan yang digemari dan murah meriah.
    Di daerahku tepatnya di desa Gentungan, Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul terdapat sentra pembuatan tempe. Usaha ini dirintis oleh Ibu Suparni (50) semenjak 5 tahun silam. Dengan dibantu oleh anaknya, beliau mampu menghasilkan 800 bungkus tempe setiap harinya, baik tempe ukuran besar maupun tempe yang berukuran kecil. Dalam pembuatan tempe, Ibu Suparni masih menggunakan cara tradisional yaitu dalam memasak kedelai menggunakan bahan bakar kayu bakar, hal ini dikarenakan hasilnya akan lebih enak.  

    Dalam satu kali produksi, Ibu Suparni membutuhkan 10 kg kedelai setiap harinya. Peralatan yang dipergunakan dalam pembuatan tempe pun cukup sederhana, meliputi :
a. Panci besar 2 buah
b. Solet
c. Tampah 1 buah
d. Tenggok 2 buah
e. Tambir 3 buah
f. Ember
g. Kayu bakar
h. Anglo/tungku
i. Daun

     Sedangkan bahan yang diperlukan dalam pembuatan tempe yang diproduksi Ibu Suparni,
 meliputi :
a. Kedelai 10 kg
b. Ragi secukupnya

    Adapun proses dari pembuatan tempe produksi Ibu Suparni adalah sebagai berikut :
a. Kedelai direbus terlebih dahulu
b. Setelah direbus kedelai direndam
c. Kedelai yang sudah direndam kemudian dicuci dan diinjak-injak
d. Kedelai dikukus
e. Kedelai yang sudah dikukus, didinginkan selama kurang lebih 2 jam
f. Setelah dingin kedelai dirageni dan dibungkus
g. Tempe siap untuk dipasarkan

 
 Tempe yang diproduksi tersebut, beliau pasarkan ke Pasar Gojo, warung-warung sekitar bahkan ada masyarakat/pedagang yang langsung datang untuk membeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar